Mantap! Gerakan Sumsel Mandiri Pangan, Strategi Sumsel Dalam Pengembangan Sektor Pertanian Dorong Gratieks

     


Akselerasi ekspor dengan berbagai strategi penguatan ketahanan pangan dalam rangka mendorong Gerakan tiga kali lipat ekspor (Gratieks) dilakukan pemerintah Sumsel.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumsel, H R Bambang Pramono menuturkan strategi pengembangan sektor pertanian di Provinsi Sumsel dengan peningkatan produksi dan produktivitas komoditi hortikultura melalui dukungan program dan kegiatan Perbaikan Luas Baku Sawah (LBS), Dukungan di Lokasi Kerangka Sample Area (KSA), Food Estate.

“Juga optimalisasi Pelatihan Peningkatan Ekonomi Perempuan (PPEP), perbaikan Data Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN) dan Serapan Kredit Usaha Rakyat (KUR),” ungkap Bambang, ditemui di balai karantina pertanian kelas I Palembang, Rabu (9/11/2022).

Bambang menerangkan dalam hal ini Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) termasuk dalam strategi pengembangan sektor pertanian dengan dukungan PPEP pertanian 1400 orang, PPEP Perkebunan 220 orang, PPEP Peternakan 208 orang dan PPEP Perikanan sebanyak 77 orang.

“Rumah Tangga Miskin (RTM) tepat sasaran dan Sasaran RTM 12 persentil pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS),” tuturnya.

Dikatakan Bambang bahwa tantangan ekspor sektor pertanian dibagi menjadi dua yakni dari internal dan eksternal dimana untuk internal yakni daya saing pertanian, kestabilan harga komoditas pertanian, tata niaga hasil pertanian  Iklim usaha (pembiayaan, suku bunga, insentif), sumber Daya Manusia (pendidikan, minat menjadi petani) Infrastruktur dan sistem logistik-distribusi serta dukungan inovasi dan litbang.

“Sedangkan eksternal, penyelarasan kebijakan nasional dengan integrasi kawasan, pemenuhan komitmen secara individu dan kolektif serta sistem hukum dan perundangan-undangan yang berbeda,” ungkapnya.

Kendati demikian pihaknya menyebutkan upaya meminimalisir tantangan ekspor sektor pertanian melalui Value Chain diantaranya meningkatkan nilai tambah Hulu-Hilir, membangun industri pengolahan, penyimpanan dan logistik, memelihara keberlanjutan produk dan peluang pasar melalui keunggulan kompetitif dan komparatif, memberikan kesempatan investasi PMA untuk bekerjasama dengan pelaku usaha pengolahan dalam negeri dengan mengikuti peraturan yang berlaku.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOLID! PARA SANTRI DI BANYUASIN GAUNGKAN DUKUNG GANJAR PRANOWO PRESIDEN 2024

CERITA SOEKARNO DAN JOKOWI SALAT ID DI LAPANG MERDEKA SUKABUMI

HANNOVER MESSE 2023 BELUM DIBUKA, INDONESIA TELAH DAPATKAN KONTRAK MILIARAN DOLAR